Kelinci Yang Sombong
Di suatu hutan, hidupalah beberapa hewan, yaitu
kelinci yang bernama Ismaul dan Mei, kura-kura yang bernama Apin dan Upun,dan
ayam yang bernama Ihsan dan Fauzi. Ismaul dapat berlari dengan sangat cepat,
semua temannya tidak ada yang dapat menandingi kecepatan berlarinya. Tetapi dia
mempunyai sifat yang sangat sombong kepada teman-temannya. Pada suatu hari,
Ismaul sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya.
Ismaul :”Ahahaha. .!! Akulah kelinci yang sangat pandai berlari, tak ada lagi
yang bisa menandingiku.”
Upun :”Hai kelinci, kau janganlah sombong dahulu,
bisanya cuma ngomong saja kau ini.”
Ismaul :”Eh eh, kau tak tahu ya, kalu aku ini pelari
tercepat di dunia ini?”
Upun :”Baiklah kalau begitu ,ayo buktikan dengan
lomba lari denganku!”
Ismaul :”Baiklah, akupun tak pernah takut lomba lari dengan siapapun,
karena aku tak pernah kalah. Besok pagi tunggu aku di sini ya!”
Upun :”Baiklah.”
Apin :”Hei Upun, apa-apaan kau ini, sungguh berani
kau menentang Ismaul lomba lari!”
Upun :”Memangnya kenapa?”
Apin :”Kau tak tahu ya, larinya benar-benar cepat, bahkan daun-daunpun
sampai jatuh terkena anginnya!”
Upun :”Tapi. . dia kan sangat sombong sekali!”
Apin :”Benar, dia sombong. Tapi . . . larinya saaangat cepat, kau kan
belum pernah melihatnya berlari!”
Upun :”Biar saja lah, aku pasti bisa menang, aku tak terima dengan
kesombongannya. Aku kan juga bisa berlari!”
Apin :”Apalah kau ini, larimu kan seperti keong kelaparan. Tapi,
terserah kau saja lah, aku kan sudah mengingatkanmu!”
Keesokan harinya merekapun menepati
janjinya, yaitu lomba lari. Hewan-hewan lainnya juga ikut menyaksikan
perlombaan itu. Ihsan sebagai penjaga start sudah bersiap di garisnya.
Ihsan :”Kalian semua sudah siap bukan?”
Upun :”Siap!”
Ismaul :”Aku pun juga siap!”
Ihsanpun memulai menghitung, dan
setelah hitungan ketiga, merekapun langsung berlari, Ismaul yang larinya cepat
langsung tancap gas, sementara Upun yang larinya lambat masih terus berusaha
mengejar Ismaul, karena ia masih tertinggal jauh di belakang Ismaul.
Ismaul :”Dasar kura-kura lemah, laripun tak becus. Ah daripada capek,
mendingan aku istirahat dulu saja lah, di bawah pohon itu sepertinya sangat
rindang!”
Ismaulpun tertidur di bawah pohon yang
rindang itu, sementara Upun masih berusaha keras untuk memenangkan perlombaan
itu.
Upun :”Wah Ismaul masih tertidur, aku harus
mempercepat lagi langkahku!”
Pohon :”Ayo lebih cepat lagi Upun!”
Upun mempercepat larinya, dan pada saat
garis finis sudah terlihat,hewan-hewan lainnya bersorak-sorak menyemangati Upun.
Hewan-hewan :”Ayo Upun, kamu pasti bisa, ayo. . . percepat
larimu!”
Ismaul yang masih tertidur mendengar
suara sorakan teman-temannya. Diapun terbangun dari tidurnya.
Ismaul :”Ah, Aku di mana ini, mengapa bisa tertidur di
sini !”
Pohon :”Tidurlah. . . .,tidurlah. . . . jangan bangun!”
Ismaul :”Apa?, Upun dapat mendahuluiku, Aku harus menyusulnya!”
Ismaul langsung berlari dengan
sekencang-kencangnya, dan ia mengira telah memenangkan perlombaan itu, tetapi
itu hanya mimpinya.
Ismaul :”Bagimana, siapa yang menang?, siapa yang menang
?”(dengan penasaran)
Mei :”Eh, sabarlah dulu. Fauzi, lihat pada cetakan
foto yang kau dapat tadi!”
Fauzi :”Baiklah, jadi. . ., pemenangnya. . . . adalah.
. . . Upun. . . .!”
Apin :”Yeee. . ., kau menang Upun, sungguh luar
biasa!”
Ismaul :”Apa? Aku kalah?, Aku pasti menang, coba lihat
lagi!”
Mei :”Eh, di foto ini kan Upun lebih dulu menginjak garis finis,
jadi pemenangnya adalah Upun. Makannya janganlah sombong dulu, orang sombong tak
akan pernah menang!”
Setelah kejadian itu, Ismaul merubah
dirinya menjadi hewan yang baik kepada teman-temannya, merekapun juga senang atas
perubahan ismaul itu, karena kehidupan di hutan itu menjadi semakin tentram, dan
mereka saling bekerjasama dalam segala hal.
No comments:
Post a Comment