Sunday, September 14, 2014

cerpen KELINCI YANG SOMBONG



Kelinci Yang Sombong

Di suatu hutan, hidupalah beberapa hewan, yaitu kelinci yang bernama Ismaul dan Mei, kura-kura yang bernama Apin dan Upun,dan ayam yang bernama Ihsan dan Fauzi. Ismaul dapat berlari dengan sangat cepat, semua temannya tidak ada yang dapat menandingi kecepatan berlarinya. Tetapi dia mempunyai sifat yang sangat sombong kepada teman-temannya. Pada suatu hari, Ismaul sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya.
Ismaul :”Ahahaha. .!! Akulah kelinci yang sangat pandai berlari, tak ada lagi yang bisa menandingiku.”
Upun    :”Hai kelinci, kau janganlah sombong dahulu, bisanya cuma ngomong saja kau ini.”
Ismaul :”Eh eh, kau tak tahu ya, kalu aku ini pelari tercepat di dunia ini?”
Upun    :”Baiklah kalau begitu ,ayo buktikan dengan lomba lari denganku!”
Ismaul :”Baiklah, akupun tak pernah takut lomba lari dengan siapapun, karena aku tak pernah kalah. Besok pagi tunggu aku di sini ya!”
Upun    :”Baiklah.”
Apin     :”Hei Upun, apa-apaan kau ini, sungguh berani kau menentang Ismaul lomba lari!”
Upun    :”Memangnya kenapa?”
Apin     :”Kau tak tahu ya, larinya benar-benar cepat, bahkan daun-daunpun sampai jatuh terkena anginnya!”
Upun    :”Tapi. . dia kan sangat sombong sekali!”
Apin     :”Benar, dia sombong. Tapi . . . larinya saaangat cepat, kau kan belum pernah melihatnya berlari!”
Upun    :”Biar saja lah, aku pasti bisa menang, aku tak terima dengan kesombongannya. Aku kan juga bisa berlari!”
Apin     :”Apalah kau ini, larimu kan seperti keong kelaparan. Tapi, terserah kau saja lah, aku kan sudah mengingatkanmu!”
            Keesokan harinya merekapun menepati janjinya, yaitu lomba lari. Hewan-hewan lainnya juga ikut menyaksikan perlombaan itu. Ihsan sebagai penjaga start sudah bersiap di garisnya.
Ihsan    :”Kalian semua sudah siap bukan?”
Upun    :”Siap!”
Ismaul :”Aku pun juga siap!”
            Ihsanpun memulai menghitung, dan setelah hitungan ketiga, merekapun langsung berlari, Ismaul yang larinya cepat langsung tancap gas, sementara Upun yang larinya lambat masih terus berusaha mengejar Ismaul, karena ia masih tertinggal jauh di belakang Ismaul.
Ismaul :”Dasar kura-kura lemah, laripun tak becus. Ah daripada capek, mendingan aku istirahat dulu saja lah, di bawah pohon itu sepertinya sangat rindang!”
            Ismaulpun tertidur di bawah pohon yang rindang itu, sementara Upun masih berusaha keras untuk memenangkan perlombaan itu.
Upun    :”Wah Ismaul masih tertidur, aku harus mempercepat lagi langkahku!”
Pohon  :”Ayo lebih cepat lagi Upun!”
            Upun mempercepat larinya, dan pada saat garis finis sudah terlihat,hewan-hewan lainnya bersorak-sorak menyemangati Upun.
Hewan-hewan :”Ayo Upun, kamu pasti bisa, ayo. . . percepat larimu!”
            Ismaul yang masih tertidur mendengar suara sorakan teman-temannya. Diapun terbangun dari tidurnya.
Ismaul :”Ah, Aku di mana ini, mengapa bisa tertidur di sini !”
Pohon  :”Tidurlah. . . .,tidurlah. . . . jangan bangun!”
Ismaul :”Apa?, Upun dapat mendahuluiku, Aku harus menyusulnya!”
            Ismaul langsung berlari dengan sekencang-kencangnya, dan ia mengira telah memenangkan perlombaan itu, tetapi itu hanya mimpinya.
Ismaul :”Bagimana, siapa yang menang?, siapa yang menang ?”(dengan penasaran)
Mei      :”Eh, sabarlah dulu. Fauzi, lihat pada cetakan foto yang kau dapat tadi!”
Fauzi    :”Baiklah, jadi. . ., pemenangnya. . . . adalah. . . . Upun. . . .!”
Apin     :”Yeee. . ., kau menang Upun, sungguh luar biasa!”
Ismaul :”Apa? Aku kalah?, Aku pasti menang, coba lihat lagi!”
Mei      :”Eh, di foto ini kan Upun lebih dulu menginjak garis finis, jadi pemenangnya adalah Upun. Makannya janganlah sombong dulu, orang sombong tak akan pernah menang!”
            Setelah kejadian itu, Ismaul merubah dirinya menjadi hewan yang baik kepada teman-temannya, merekapun juga senang atas perubahan ismaul itu, karena kehidupan di hutan itu menjadi semakin tentram, dan mereka saling bekerjasama dalam segala hal.

No comments:

Post a Comment